Bareksa Barometer Kedatangan 7 Reksadana Pendatang Baru, Cuan hingga 15,32% Setahun

Abdul Malik • 02 Mar 2024
cover

Ilustrasi investor memantau perkembangan pasar saham dan obligasi, dan memilih investasi di reksadana unggulan Bareksa Barometer. (Shutterstock)

Sepanjang Februari 2024, IHSG naik 1,5% atau bertambah 108,17 poin ditutup di level 7.316,11

Bareksa.com - Pasar saham Tanah Air sepanjang Februari 2024 berhasil menguat dibayangi sejumlah sentimen, di antaranya penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) yang berlangsung aman dan damai, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) tahun ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat 1,5% atau bertambah 108,17 poin dari 7.207,94 pada penutupan 31 Januari, menjadi 7.316,11 pada 29 Februari 2024. 

Seiring bergairahnya pasar saham, Barekasa Barometer, benchmark terbaik untuk produk reksadana unggulan di Indonesia juga berubah. Berdasarkan hasil penilaian sepanjang Februari 2024, tercatat ada 7 reksadana unggulan pendatang baru di Bareksa Barometer pada awal Maret ini. Empat reksadana diantaranya dalam daftar reksadana unggulan berbasis saham, yakni 2 reksadana saham, 1 reksadana indeks dan 1 reksadana campuran. Kemudian 3 lainnya merupakan pendatang baru di daftar reksadana unggulan berbasis obligasi atau pendapatan tetap.

Masuknya reksadana pendatang baru tersebut akibat perubahan skor Barometer Point, seiring dinamika pasar modal Tanah Air. Dua pendatang baru di daftar reksadana saham unggulan yakni Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A dan TRIM Kapital Plus, yang masing-masing mencatatkan Barometer Point 4 dan imbal hasil masing-masing 8,78% dan 12,9% setahun terakhir. Dalam daftar reksadana indeks unggulan kedatangan 1 pendatang baru yakni Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A dengan Barometer Point 3,5 dan imbal hasil 15,32% setahun. 

Investasi Reksadana di Sini

Tiga pendatang baru di daftar reksadana pendapatan tetap unggulan yakni Mandiri Investa Dana Syariah, I-Hajj Syariah Fund dan Sucorinvest Sharia Sukuk Fund, dengan Barometer Point masing-masing 4 dan imbal hasil masing-masing 4,59%, 6,48% dan 4,52% setahun terakhir. Adapun 1 pendatang baru di daftar reksadana campuran ialah Setiabudi Dana Campuran dengan Barometer Point 4 dan imbal hasil 6,89% setahun. 

Bulan ini tercatat ada 3 reksadana yang berhasil meraih skor Barometer Point tertinggi atau 5 yakni Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A, Trimegah Dana Tetap Syariah dan Capital Money Market Fund, dengan cuan masing-masing 11,14%, 6,29% dan 5,54% setahun. Reksadana jenis syariah mendominasi daftar reksadana pendapatan tetap unggulan, yakni 4 dari top 5 reksadana dihuni oleh reksadana jenis syariah. Adapun reksadana jenis lainnya didominasi produk konvensional. 

Investasi Reksadana di Sini

Selengkapnya, daftar reksadana unggulan Bareksa Barometer di setiap jenis reksadana ialah sebagai berikut: 

Top 5 Reksadana Saham Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Saham

Manajer Investasi

AUM Januari 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A

Syailendra Capital

Rp338,07 miliar

5

11,14%

BNP Paribas Ekuitas

BNP Paribas Asset Management

Rp1,05 triliun

4,5

6,99%

BNP Paribas Pesona

BNP Paribas Asset Management

Rp679,83 miliar

4

6,53%

Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A

Eastspring Investments Indonesia

Rp281,92 miliar

4

8,78%

TRIM Kapital Plus

Trimegah Asset Management

Rp280,2 miliar

4

12,9%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 1/3/2024

Investasi BNP Paribas Ekuitas di Sini

Investasi BNP Paribas Pesona di Sini

Investasi Trim Kapital Plus di Sini

Top 5 Reksadana Indeks Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Indeks

Manajer Investasi

AUM Januari 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

BNP Paribas IDX Growth30

BNP Paribas Asset Management

Rp131,66 miliar

4

11,13%

BNP Paribas Sri Kehati

BNP Paribas Asset Management

Rp3,21 triliun

3,5

11,46%

Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index

Trimegah Asset Management

Rp27,15 miliar

3,5

12,17%

Allianz SRI KEHATI Index Fund

Allianz Global Investors Asset Management Indonesia

Rp244,04 miliar

3,5

10,85%

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A

Syailendra Capital

Rp769,22 miliar

3,5

15,32%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 1/3/2024

Investasi BNP Paribas IDX Growth30 di Sini

Investasi BNP Paribas Sri Kehati di Sini

Investasi Trimegah FTSE Indonesia Low di Sini

Investasi Syailendra MSCI Indonesia Value di Sini

Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Pendapatan Tetap

Manajer Investasi

AUM Januari 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

Trimegah Asset Management

Rp98,49 miliar

5

6,29%

Mandiri Investa Dana Syariah

Mandiri Manajemen Investasi

Rp109 miliar

4

4,59%

Capital Fixed Income Fund

Capital Asset Management

Rp591,15 miliar

4

7,66%

I-Hajj Syariah Fund

Insight Investments Management

Rp1,6 triliun

4

6,48%

Sucorinvest Sharia Sukuk Fund

Sucorinvest Asset Management

Rp2,6 triliun

4

4,52%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 1/3/2024

Investasi Trimegah Dana Tetap Syariah di Sini

Investasi Capital Fixed Income di Sini

Investasi I-Hajj Syariah Fund di Sini

Investasi Sucorinvest Sharia Sukuk di Sini

Top 5 Reksadana Pasar Uang Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Pasar Uang

Manajer Investasi

AUM Januari 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

Capital Money Market Fund

Capital Asset Management

Rp737,95 miliar

5

5,54%

Mega Dana Kas

Mega Asset Management

Rp341,54 miliar

4,5

5,16%

Shinhan Money Market Fund

Shinhan Asset Management Indonesia

Rp449,63 miliar

4,5

5,21%

Setiabudi Dana Pasar Uang

Setiabudi Investment Management

Rp759,48 miliar

4,5

4,94%

STAR Money Market Kelas Utama

Surya Timur Alam Raya Asset Management

Rp69,3 miliar

4

4,86%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 1/3/2024

Investasi Capital Money Market di Sini

Investasi Shinhan Money Market Fund di Sini

Investasi Star Money Market di Sini

Top 5 Reksadana Campuran Unggulan Bareksa Barometer

Reksadana Campuran

Manajer Investasi

AUM Januari 2024

Barometer Point

Imbal hasil 1 tahun

Schroder Dynamic Balanced Fund

Schroder Investment Management Indonesia

153,903,728,760.00

4

6,58%

TRAM Alpha

Trimegah Asset Management

111,112,815,402.00

4

6,32%

Manulife Dana Campuran II

Manulife Aset Manajemen Indonesia

133,878,121,291.00

4

4,96%

Schroder Dana Terpadu II

Schroder Investment Management Indonesia

893,563,038,123.61

4

5,3%

Setiabudi Dana Campuran

Setiabudi Investment Management

59,742,459,869.98

4

6,89%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 1/3/2024

Investasi Schroder Dynamic Balanced di Sini

Investasi Schroder Dana Terpadu II di Sini

Apa yang Baru dari Bareksa Barometer?

Bareksa Barometer yang biasa dijadikan acuan oleh investor dalam berinvestasi reksadana jadi makin paten, seiring pembaruan metodologinya. Dengan inovasi ini, investor jadi punya panduan lebih mantap guna mencapai target investasinya dalam meraih cuan. Menurut Tim Analis Bareksa, inovasi terbaru Bareksa Barometer ialah dari sisi penilaian kinerja reksadana berdasarkan jangka waktunya.

Jika sebelumnya jangka waktu yang dinilai hanya 4 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun dengan bobot masing-masing 25%, kini ditambah menjadi 5 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun dengan bobot penilaian masing-masing 20%. Metode baru ini semakin meningkatkan kualitas penilaian Bareksa Barometer. Karena itu penilaian atas kinerja suatu produk reksadana jadi semakin maksimal dan handal.

Bobot Periode Kinerja Reksadana oleh Bareksa Barometer

Periode

1 tahun

9 bulan

6 bulan

3 bulan

1 bulan

Bobot

20%

20%

20%

20%

20%

Sumber : Tim Analis Bareksa​

Beli Reksadana di Sini

Selain itu, dari sisi benchmark atau acuan atas kinerja produk reksadana, Bareksa Barometer kini hanya mengacu pada kinerja 8 Indeks Reksadana Bareksa. Sebelumnya, penilaian juga menyertakan indeks LQ45 untuk reksadana konvensional dan Jakarta Islamic Index (JII) untuk reksadana syariah.

Ini karena Bareksa Fund Index mengukur kinerja rata-rata seluruh produk reksadana yang ada di Indonesia dari per jenis reksadana, yakni reksadana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang.

Kini penilaian kinerja suatu produk reksadana saham konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Saham Bareksa dan reksadana saham syariah akan dibandingkan dengan Indeks Reksadana Saham Syariah Bareksa.

Demikian juga penilaian kinerja produk reksadana pendapatan tetap konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa dan reksadana pendapatan tetap syariah mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Bareksa.

Beli Reksadana di Sini

Sebelumnya, inovasi juga telah dilakukan Bareksa Barometer. Yakni Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Bareksa Barometer dari sisi momentum pergerakan pasar. Model ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal.

Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.

Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Bareksa Barometer guna menangkap peluang tersebut.

Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Bareksa Barometer.

Beli Reksadana di Sini

(Romainah/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.